Klik salah satu sponsor kami berikut untuk menutup Box ini
Senin, 07 Maret 2011
Burung Betina Nambur Paling Matre & Suka Harta
Bowerbird atau burung Namdur jantan, seperti layaknya sebagian kaum pejantan dari spesies lain, mencari perhatian calon pasangan betinanya dengan memamerkan kekayaan.
Sebagai contoh, ia bisa mengumpulkan sampai 5 ribu buah batur, tulang, kerang, hingga berbagai benda buatan manusia untuk membangun sarang di mana ia akan menunggu betina yang tertarik. Dan seperti sebagian pejantan umumnya, Namdur jantan juga menyombongkan apa yang mereka punyai.
Selain itu, Namdur jantan juga harus pandai merayu dengan beratraksi di depan si betina dengan menyanyi dan memamerkan kebolehan lainnya. Namdur betina kemudian akan memilih pejantan yang fencing âkayaâ yang memiliki sarang fencing bagus serta menarik dan yang berbakatlah yang berhak mengawininya.
Ternyata, tidak itu saja. John Endler, ekolog asal Deakin University, state melaporkan, burung Namdur jantan juga menggunakan perhiasan-perhiasan yang mereka kumpulkan untuk membuat ilusi optik.
Seperti dikutip dari Discovermagazine, 25 Desember 2010, burung Namdur jantan akan mengatur pernak-pernik mereka dari ukuran yang terbesar hingga terkecil. Mereka menyusunnya sedemikian rupa hingga membentuk jalan yang menuju ke sarang mereka.
Penyusunan pernak-pernik itu membuat sarang mereka seolah-olah terlihat lebih kecil, sedangkan maternity pejantan tampak gagah bagi maternity betina yang melihat ke arah sarang itu.
âMenggunakan trik ini, yang disebut dengan forced perspective, pejantan dapat merayu maternity betina yang melintas dengan postur tubuh mereka yang seolah-olah tinggi besar,â ucap Endler.
Saat objek yang sudah disusun Namdur jantan diacak, mereka kemudian segera mengembalikan susunannya ke posisi yang benar, sesuai dengan yang sudah mereka buat sebelumnya. Pasalnya, bila tidak menarik, Namdur betina akan begitu saja meninggalkan sarang pejantan yang malang itu.
sumber :http://www.apakabardunia.com/post/tahukah-kamu/namdur-betina-burung-paling-materialistis
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar