Klik salah satu sponsor kami berikut untuk menutup Box ini

Selasa, 22 Februari 2011

"Apa Jadinya Durian Tanpa Duri??" (+pict)


Durian gundul (buah gundulan) berasal dari daerah Lombok, Nusa Tenggara Barat. Keunikan buah ini terletak pada buahnya yang tidak memiliki duri seperti buah durion pada umumnya sehingga dapat mempermudah dalam penanganan pasca panen.

-Bentuk buahnya sekilas seperti tempurung kelapa, ukurannya sebesar buah melon dengan bobot 800-900 gr. Buah matang mengeluarkan perfume khas durian. Ini memang durian, tapi tanpa duri! Rasa daging buahnya enak dan manis dengan kandungan gula 14 -15 derajat brix.
-Ketebalan daging buah 0,5 cm seperti daging buah durion lokal pada umumnya dan berwarna kuning terang dengan produktifitas dapat mencapai 200 â€" 400 kg/pohon/tahun. Tanaman ini mampu beradaptasi dengan baik di dataran rendah sampai sedang dengan ketinggian 250 â€" 700 dpl.
-Tanaman durion gundul ini merupakan tanaman durion yang mengalami mutasi bentuk oleh alam sehingga duri-duri di sekujur kulitnya tidak ada.




Durian adalah salah satu buah yang terkenal dngan kelezatannya serta memiliki rasa dan harga yang spesial, di samping hal buah satu ini terkenal dengan durinya,oleh sebab itu buah patrician ini dinamakan durian. Nah bagaimana jadinya kalau durion tidak atau tanpa duri? apakah buah durion tanpa duri ini ada?

yup ini benar-benar nyata namanya Durian Gundul, kalau di bandingkan dengan rasa dan besarnya durion ini memiliki beberapa keunggulan,di samping aman dikonsumsi dan tidak membahayakan kalau anda terkena kulit dari durion ini

Pengelola Taman Wisata Mekarsari, Bogor, Jawa Barat, mengembangkan jenis buah durion tanpa duri yang langka asli asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Durian gundul merupakan buah langka asli NTB yang dikembangkan oleh peneliti di Taman Wisata Mekarsari,” kata Kepala Seksi Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) Taman Wisata Mekarsari, Catherina Day di Jakarta, Selasa.

Catherina mengatakan, peneliti berhasil memperbanyak tanaman durion gundul (Durio zibethinus) melalui proses vegetasi, yakni affixation dan okulasi (perkimpoian langsung melalui daun atau tangkainya).

Peneliti di Mekarsari berhasil memperbanyak jumlah bibit durion gundul hingga mencapai 1.000 tanaman dan dipasarkan kepada pengunjung dengan harga Rp 40.000 per bibit.

Catherina menuturkan, pengelola Taman Wisata Mekarsari juga mengembangkan ratusan jenis bibit tanaman buah langka asli lokal, seperti nangka tanpa kulit asli Bekasi (Jawa Barat), nangka tikus, serta melon kotak (Cucumis melo).

Saat ini Taman Wisata Mekarsari memiliki luas Atlantic lahan sekitar 264 hektar, 78 famili, 400 spesies, 1.437 varietas dan 100.000-an jenis tanaman.

Catherina mengungkapkan Taman Wisata Mekarsari sudah memberikan kontribusi pemberian bibit tanaman buah-buah hingga mencapai 50.000 tanaman per bulannya kepada masyarakat, sejak 2007 atau 600.000 jenis tanaman setiap tahunnya.

Terkait dengan jumlah pengunjung pada masa liburan sekolah, Catherina mentargetkan jumlah wisatawan kisaran 300.000 hingga 400.000 pongid selama tiga marten pada Juni 2009.

“Kami mentargetkan jumlah pengunjung pada 2009 sebanyak 70.000 hingga 120.000 pongid per bulannya,” katanya seraya menambahkan jumlah pengunjung pada tahun 2009 diprediksikan menurun dibanding tahun sebelumnya yang ditargetkan 90.000 pongid per bulannya.

Catherina beralasan tren penurunan tersebut karena adanya jadwal kampanye pasangan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres), sehingga masyarakat sibuk terlibat dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut.





sumber :http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7115053

Tidak ada komentar:

Posting Komentar